Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

Rabu, 26 Mei 2010

10 antivirus terbaik 2010

Dengan Tema "2010 AntiVirus Software Review Product Comparisons" Kembali lagi TopTenReviews.Com memberikan hasil review tentang 10 antivirus terbaik 2010. Tidak jauh berbeda dengan 10 antivirus terbaik 2009, Antivirus terbaik tahun 2010 juga didasarkan pada beberapa point penting yang sudah menjadi aturan mereka dalam melakukan review 10 antivirus terbaik.

Untuk point2 dalam penilaian untuk antivirus terbaik 2010 ini saya rasa tidak usah saya jelaskan berkali - kali karena udah ada tuh saya posting disini dan disini.

Pada 10 Antivirus Terbaik Tahun 2010 posisi tidak banyak berubah dari 10 Antivirus Terbaik Tahun 2009, hanya ada beberapa antivirus yang bertukar posisi naik ataupun terjun bebas. Nah, berikut adalah urutan 10 Antivirus Terbaik Tahun 2010.

Dan sang jawara 10 Antivirus Terbaik Tahun 2010 masih dipegang oleh
BitDefender Antivirus dengan rating yang excellent.

Diposisi kedua ada Kaspersky Anti-Virus masih bertahan diposisi ini.

Diposisi ketiga masih betah dihuni oleh Webroot AntiVirus with SpySweeper.

Diposisi keempat ada Norton AntiVirus yang berhasil menggeser ESET Nod32 Antivirus di 10 Antivirus Terbaik Tahun 2009 kemarin.

Diposisi kelima ESET Nod32 Antivirus harus puas turun satu angka.

AVG Anti-Virus pun harus puas setelah di musim kemarin menduduki peringkat 5 kini harus turun 1 angka ke posisi 6. Perlu diketahui di posisi 6 tahun lalu tangga 10 besar antivirus di isi oleh vipre. yang kini harus beersedih karena terlempar keluar dari 10 besar antivirus terbaik 2010.

F-Secure Anti-Virus Kembali mengamankan dirinya di posisi 7 setelah musim kemarin di tangga 10 besar antivirus 2009 puas menempati urutan paling buncit.

G DATA AntiVirus merupakan penghuni baru 10 besar antivirus terbaik tahun 2010 ini, Posisi 8 merupakan awal yang baik bagi G DATA AntiVirus, karena baru saja berhasil menggeser trend micro keposisi paling dasar dari perebutan posisi 10 besar antivirus tahun ini.

Avira AntiVir yang tahun 2009 terlempar dari persaingan perebutan gelar 10 besar antivirus 2009, kini kembali beraksi dan berhasil mengokohkan dirinya di posisi 9 10 antivirus terbaik 2010. Hati-hati avira posisi rawan tenggelam............... wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk!!!!!!!!! Lanjut!!!!!!!!!!!!

di Posisi paling buncit Trend Micro harus puas turun 2 angka keposisi paling dasar dari persaingan perebutan gelar 10 besar antivirus terbaik di tahun ini. Hati - hati coy!!!!!! ketendang nyaho deh!!!!!!!!!! wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

sumber: http://anti-virus-software-review.toptenreviews.com/

Tuh, bagaimana udah liatkan masing - masing antivirus menempati urutan terbaik mereka dalam review antivirus terbaik.
Semoga artikel manusia biasa kali ini bermanfaat, Nyenggol efek blogging terhadap motivasi diri dulu ah :D
Keep Smile N'
Happy Blogging!!!!!!!

 reposted from jenggot

Minggu, 23 Mei 2010

menambah traffic live feedjit pada blog anda..

Feedjit merupakan situs untuk mengetahui Live Traffic Feed blog kita untuk memasangnya, ikuti saja langkah-langkah di bawah ini hehe :

2.Klik widget

3. Lalu pilih salah satu widget yang anda inginkan dan copylah codenya ke blog anda
sebagai contoh lihat di bawah ini:


  • Live Traffic Feed



Live Traffic Feed
See your face here: Sign in with Twitter or Facebook.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 0 secs ago.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.com on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 1 day 18 hours ago.
  Banjarmasin, Kalimantan Selatan arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 8 days 20 hours ago.
yadidaud yadidaud in Indonesia arrived on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 17 days 19 hours ago. 
  Sleman, Yogyakarta arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 20 days 7 hours ago.
  Jakarta, Jakarta Raya left "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" via feedjit.com 21 days 3 hours ago.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from cettaganteng.blogspot.com on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 21 days 3 hours ago.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 25 days 8 hours ago.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 1 month 2 days ago.
  Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.co.id on "cara menambah widget feedjit ke blog | Ini BlognYa Mas cEtta" 1 month 2 days ago.



  • Live Traffic Map




Menambah Shoutbox di Blog Anda...

 repost..
Keinginan untuk mempercantik Blog sebetulnya merupakan naluri alami dari pemiliknya. Selain karena unsur citra diri, juga karena keinginan untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya jumlah pengunjung ke situs Blognya. Semakin tinggi frekuensi pengunjung yang datang, menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemilik Blog.

Namun tidak semua orang paham dengan kode-kode HTML yang merupakan bahasa penyusun tampilan sebuah Blog. Dan tidak semua Blog memperbolehkan pemiliknya untuk memodifikasi isi tampilan Blog. Hanya beberapa penyedia Blog yang menyediakan fasilitas untuk menambah asesoris ke dalam Blog secara bebas, antara lain Blogger.com dan Blog Friendster.com
Berbeda dengan Blogger.com yang menyediakan menu untuk mengubah tampilan, Blog Friendster tidak menyediakan secara khusus fasilitas tersebut. Namun terdapat jalan alternatif untuk menambahkan asesoris di dalam Friendster melalui fasilitas TypeLists yang akan dibahas pada akhir artikel ini.

Kemudahan Blogger.com
Pada versi yang baru, Blogger.com bahkan menambahkan fasilitas untuk merubah tampilan dengan menggunakan alat bantu yang tidak memerlukan kemampuan pemahaman kode-kode HTML secara mendalam. Dengan alat bantu tersebut, pemilik Blog dapat dengan mudah menambahkan kode-kode HTML/Javascript yang dihasilkan oleh situs-situs penyedia asesoris Blog.
Dengan begitu, Anda hanya perlu meng-copy kode HTML/Javascript dari situs tersebut dan mem-paste kode tersebut pada kotak input yang telah disediakan oleh Blogger.com. Asalkan cukup rajin dalam mencari asesoris yang dibutuhkan oleh Blog, siapapun dapat menambahkan elemen-elemen yang menarik ke dalam Blognya.
Sedangkan tata letak dari setiap asesoris di dalam Blog dapat diatur dengan fasilitas drag-and-drop seperti yang sering Anda temukan pada aplikasi-aplikasi berbasis desktop. Pemilik Blog cukup memilih kotak elemen yang akan dipindah dengan mouse dan menggesernya ke posisi yang baru. Jika diperlukan, Anda dapat menambahkan sub judul pada setiap elemen tersebut.

Menambah Shoutbox
Shoutbox merupakan salah satu asesoris yang paling umum ditampilkan di dalam Blog. Asesoris ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berkomentar secara bebas. Penyedia shoutbox gratis di internet, antara lain www.oggix.com, www.shutmix.com, dan www.myshoutbox.com.
Umumnya, proses untuk memperoleh asesoris tersebut cukup mudah. Sebagai contohnya, untuk memperoleh shoutbox dari oggix.com, Anda hanya perlu mengunjungi situs tersebut dan melakukan registrasi di sana. Setelah registrasi selesai, Anda akan diminta login dan memilih menu “Install ShoutBox”. Selanjutnya pilih “HTML Code” untuk memilih jenis dan tampilan shoutbox.
Setelah proses di atas selesai, Oggix.com akan menampilkan kode Javascript untuk menampilkan shoutbox yang telah Anda pilih. Blok kode tersebut dengan mouse dan salinlah dengan menggunakan Ctrl+C.
Jika Anda pemilik Blogger.com, masukkan kode Javascript melalui tabulasi Template dan pilih link “Page Elements”. Selanjutnya klik “Add a Page Element” yang ada di dalam layar desain template.
Kemudian Anda dapat memilih link “Add to Blog” pada kelompok HTML/Javascript di jendela “Choose a New Page Element”. Pemilihan tersebut akan memunculkan tampilan baru yang akan Anda gunakan untuk melekatkan kode-kode Javascript yang Anda peroleh sebelumnya dengan menggunakan Ctrl+V.
Jika tidak diperlukan, kotak isian “Title” dapat dikosongkan agar sub judul dari elemen tersebut tidak ditampilkan. Tekan tombol “Save Changes” untuk menyimpannya. Ketika kembali ke halaman tata letak, jangan lupa untuk menekan tombol Save. Dengan begitu, ketika Anda melihat ulang tampilan Blog, shoutbox sudah muncul di salah satu sudut halaman.
Beberapa asesoris lainnya yang dapat Anda tambahkan untuk mempercantik Blog antara lain web counter, video, kalender, jam, cuaca, berita dari situs lain, dan masih banyak lagi. Beberapa diantaranya dapat Anda temukan di clocklink.com, rightstats.com, amazingcounters.com, weatheronline.co.uk, dan wunderground.com. Dengan cara yang hampir sama dengan sebelumnya, Anda dapat menambahkan asesoris-asesoris tersebut ke dalam Blog.

Blog Friendster
Sedangkan untuk menambahkan asesoris di dalam Blog Friendster perlu jalan yang lebih panjang dari Blogger.com. Setelah Anda login, pilihlah menu Blogs. Selanjutnya tekan tombol “My Blog Home” yang umumnya terletak di sebelah foto Anda. Pilih tabulasi TypeLists dan masukkan nama shoutbox pada kotak isian “List name” di kolom “Create a new TypeLists”.
Kemudian tekan tombol Add pada kotak URL dan isilah kotak isian “Name”. Lakukan paste atau gunakan Ctrl+V agar kode Javascript yang diperoleh dari oggix.com dapat masuk ke kotak isian “One-Line Bio”. Jangan lupa untuk menyimpannya dengan menekan tombol “Save and Update”.
Agar shoutbox dapat tampil di dalam Blog, Anda harus mengaktifkannya telebih dahulu melalui tabulasi Blogs. Selanjutnya pilih link “Edit Design” dan klik menu Content. Aktifkan daftar “Your TypeLists” dengan menggunakan klik mouse. Selanjutnya simpan dengan menekan tombol “Save Changes”. Ketika Anda melihat ulang Blog Friendster, shoutbox sudah muncul bagian bawah tampilan.

Jumat, 21 Mei 2010

Cara memasang script Alert di blog..

Sobat mugkin sudah tidak asing lagi,kalu berunjug ke salah saltu teman blgger,kadang-kadang pas diawal masuk ada ucapan selamat datang atau silahkan masuk atau apalah,

Nah itu semua cukup simple sich sobat tinggal menambahkan sedikit script , namun sebelum ican sharing-sharing,,
mungkin ada baiknya sobat berpikir dulu baik buruknya,,

mungkin menurut ican baiknya;
1. orang yang berkunjung akan merasa terjamu,
2. lebih garang
3. antabh dach,, ada seninya

buruknya mungkin;
1. bagi orang awam yang ingin berkunjung bisa2 menjadi tidak  jadi berkunjung,,menungkin karen dikirinya virus,atau apa,,
2.agak sedikit lama nyampe ke hompage,,

itu sich menurut ican,,

nah jika sobat sudah mempertimbangkannya dan ingin  memasangnya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut;

1. login terlebih dahuu ke blogger>> klik tata letak>>edit html,
   sebelum memasang kodenya,ada baiknya copy dulu template sobat kedalam notepad,,untuk mencegah hal yang tida diinginkan,,takutnya gagal, atau tidk apa2 tidak mengcopy kode templae juga asal pas begitu kode script alert ini dimasukan jangan langsung di save,,tapi klk patinjau dulu kalau berhasil baru di save,
2.  kalau pesiapa mencgah hal yag tdak diinginkan sudah siap,,setelah edit html tadi>>tekan ctrl+f pada keyboad untuk memudahkn pencarian ,,kemudian cari kode ,setelah itu  copykan kode dibawah ini diatas  


kodenya ; 




nah kde yang warna merah ganti dengan kata-kata sobat,,kalau sdah jang lupa simapan hasilnya.
Mudah-mudahan bermanfaat

Kamis, 20 Mei 2010

tips melihat ranking website atau blog...

Setiap situs atau blog diseluruh dunia mempunyai ranking alexa. Dan ranking satu blog/situs dengan blog/situs yang lain tidak akan pernah sama. Alexa.com adalah sebuah situs yang memberikan ranking tersebut. Semakin kecil ranking alexa suatu blog atau situs, maka semakin besar pula kemungkinan blog/situs itu bisa menghasilkan uang melalui program-program bisnis online yang ada di internet.

Nah, pengen tahu bagaimana cara melihat ranking blog atau ranking situs ?? Perlu diketahui, bahwa ranking blog ini akan terus diupdate. Jadi, klo pengen lihat-lihat, begini nih caranya:

1. Pertama, masuk ke www.alexa.com
2. Kemudian klik Site Info
3. Kemudian, isi link blog anda seperti gambar dibawah ini:
cara melihat ranking blog
4. Kemudian, klik 'SEARCH'
5. Kemudian, akan tampil gambar seperti dibawah ini:
melihat ranking blog atau situs
6. Selesai

Analisa:
1. Tercatat, ranking alexa http://infoberitaterbaru.blogspot.com/ adalah 1.767.099 (Dalam artian lain, ranking info berita heboh terbaru ini berada di urutan ke 1.767.099 diseluruh dunia)
2. Tercatat, ranking traffic http://infoberitaterbaru.blogspot.com/ adalah 15.774 (Dalam artian lain, ranking blog ini adalah urutan ke 15.774 di Indonesia)

Okeh, silahkan deh coba lihat ranking blog anda. Apakah anda lebih tinggi ? He..he..he.. Semoga kita semuanya bisa lebih baik. Dan klo mau 'narsis' :D tempelin ranking tersebut di blog anda. Blum tahu caranya ?? Coba baca cara menampilkan alexa rank di blog, gampang kok.

Selamat narsis ya :)

Selasa, 18 Mei 2010

SEPERTI INIKAH PROFIL WANITA INDONESIA???


Grace menatapku dengan kesal dan marah. Wajah cantiknya menyiratkan ketidakrelaan. Gadis Menado yang setahun ini jadi pacarku, tiba tiba saja merasa seperti tersengat listrik, saat aku memberitahu akan mengisi summer holiday ke Bogor.

“Bogor? You are so crazy!” Grace terbelalak. “Mau apa kesana?! Kota macet seperti itu!”

“Memangnya, kamu pernah kesana?”

“Yah, lewat sajalah! Waktu itu aku ada pesta di Puncak! Lewat kota itulah! Macetnya minta ampun!”

“Tapi, aku mesti ke Bogor!”

“Aku heran saja! Bagaimana bisa? Kalau Bali, that’s okay! But, ini Bogor! Mimpi apa kamu semalam? Apa istimewanya Bogor?”

“Aku ingin melihat negeriku, Honey.”

“Damn! Ini tidak masuk akal. Pasti ada alasan lain!”

Aku diam saja. Memang ada alasan lain. Tapi tidak akan aku beritahu dia. Bisa perang dunia keempat.

Grace gelisah. Tubuh bagian atasnya yang hanya memakai t-shirt ukuran sedada saja, sehingga kulit putihnya terlihat mencolok mata, dikipas-kipas dengan kedua tangannya. Udara bulan Juni di University of Kansas, sangat panas. Berbeda dengan panasnya di kotaku, Surabaya, yang lembab dan mudah berkeringat. Di Kansas sangat panas dan kering. Daun-daun yang mulai menguning, dua bulan lagi tinggal menunggu autum session, akan gugur menimpa areal kampus. Jika sudah musim gugur, suasana kampus akan sangat semarak dan berwarna-warni, karena itu berarti akan dipenuhi dengan beragam pakaian musim dingin. Ini yang aku suka, karena tubuh cewek kampus rata-rata terbalut busana tebal yang unik dan antik. Aku paling tidak tahan, jika pada summer time seperti sekarang ini, kemana saja mata memandang, wuaduuuh…

“Bogor..,” Grace menggelengkan kepalanya.

“Malu ‘kan, sebagai warga Indonesia, aku belom pernah ke sana!”

Beberapa mahasiswa lalu-lalang di areal Lawrence campus. Yang lelaki bule bertelanjang dada dan memakai celana bermuda. Kaos atau kemejanya diikatkan di pinggang. Beberapa ada yang menenteng skate board. Sedangkan cewek kampusnya memakai tank top. Udara kering. Panas menyengat. Aku dan Grace rebah-rebahan di rumput, di bawah pohon.

“So, kamu tetap tidak mau memberitahu alasannya, kenapa liburan ke Bogor?”

Aku menggeleng.

“Okey, jika itu maumu!” Grace bangkit dan meninggalkanku. Dave, room mate, menertawakanku. Dia juga sama, menyebut aku gila. Dave sendiri sudah punya rencana mengisi summer holiday dengan berjemur di pantai Cancun, Mexico. Kata Dave, cewek Mexico seksi-seksi kalau sudah berbikini di pantai. Apalagi jika berpesta di pantai malam-malam dengan bir dan hasis! Beberapa teman Indonesiaku malah memilih bekerja sebagai pelayan di restoran.

Papaku yang bekerja sebagai diplomat di Chicago juga merasa heran. Bukannya summer holiday diisi dengan jadi bagpacker; keliling Amerika, ini malah berlibur ke Bogor. “Kamu ini ada-ada saja, Feb! Kok, malah ke Bogor! Apa menariknya kota itu!”

Aku tersenyum. “Papa pernah ke Bogor?”

Papa melirik ke Mama. “Pernah nggak, ya?”

“Lewat saja. Sewaktu kita menghadiri seminar di Puncak. Lewat highway…Macetnya minta ampun….”

Grace juga cuma lewat dan macet juga disebutnya. Dari mama lantas meluncur gerutuan-gerutuan, bahwa biang kerok negeri kami memang kemacetan. Itulah yang selalu membuatnya urung pulang; menengok kampung leluhur di Surabaya.

Aku anak tunggal. Papa dan Mama tidak tertarik untuk memberiku adik. Mereka lebih asyik meniti karir. Papa di atase ekonomi, sedangkan Mama aktivis perempuan di mana saja dia berada. Tulisan-tulisannya tentang feminisme ala Asia mewarnai koran-koran setempat. Latar belakang ketimurannya membuat tulisan-tulisannya menarik. Aku pernah membaca tulisannya tentang emansipasi. Mama menyebut tentang sebuah nama, RA Kartini. Aku tidak tahu siapa wanita Jawa yang dijadikan istri kedua itu. Mama menulis, bahwa emansipasi pada dasarnya adalah pemberontakan kaum perempuan pada hegemoni lelaki. Tapi di Indonesia, hal itu hanyalah lip service belaka. Sekedar tren atau bahkan semu. Ah, itu bukan urusanku.

Kadang aku suka menganggap aku ini anak durhaka. Di paspor tertulis warga negara Indonesia, tapi kalau ditanya tentang kebudayaan negeriku, tak aku kuasai. Aku lahir di New Zealand. Kata Papa dan Mama, saat umurku dua tahun, pernah dibawa mereka ke tanah leluhur di Surabaya. Setelah itu, Papa lebih banyak berpindah-pindah ke negara lain sebagai diplomat. Paling lama di India, sekitar lima tahun. Aku menghabiskan masa remaja di New Delhi. Pernah pacaran dua kali dengan gadis India. Setelah itu setahun di Spanyol, Maroko, dan kini di Chicago. Aku sudah setahun di Kansas. Kuliah mengambil jurusan ekonomi. Tak ada waktu untuk pulang ke negeri leluhur. Itu mungkin karena kengerianku saja saat melihat tayangan-tayangan televisi di CNN; bom di mana-mana. Aku sudah jadi warga dunia, yang tak mengenal tanah leluhurnya; Indonesia. Papa dan Mama pernah berjanji, bahwa tahun depan akan berlibur ke Indonesia. Tapi mereka tidak tertarik menghabiskan hari tua di Indonesia. Mereka memilih suatu tempat di Italia.

***



Pesawat American Airways mengepakkan sayapnya, menembus angkasa. Pesawat nanti akan transit dulu di Dallas, lalu San Fransisco. Dari sini pindah pesawat ke Singapore Airlines. Pesawat transit lagi di Taipei, Singapura, dan tujuan terakhir Jakarta, ibu kota negeri leluhurku, yang belom pernah aku injak. Dua puluh dua jam mengambang di udara! Menyebalkan!

Dari kaca jendela, aku melihat Kansas City yang datar; ladang-ladang gandum menyebar di mana-mana. Warnanya kuning keemasan. Aku juga masih bisa melihat air mata Grace menitik di depan pintu masuk MCI – Kansas City International Airport. Aku tadi menghapus air matanya.

“Aku Cuma ke Bogor,” senyumku. “just a week!”

“Aku tahu, seseorang sedang menunggumu disana. A girl!”

“Please, jangan bersikap bodoh! Dewasalah!”

Grace tidak mengangguk. “We’ll see!” dia membalik, “Good bye!”

Aku tidak menjawab. Aku tatap dia sampai menyeberangi jalan dan menuju tempat parkir. Sampai dia masuk ke dalam mobil dan pergi. Mungkinkah ini akhir dari hubungan kami? Grace yang cantik dan manja. Dia tidak beda denganku, jadi warga dunia. Tapi, dia sering pulang berlibur ke Indonesia. Tempat yang paling dia gemari selain kampung halamannya; Menado, adalah Bali. Ke Jakarta? Grace mengacungkan dua jarinya. “ Tidak tahan macetnya!” begitu alasannya.

Burung besi terus menembus gumpalan awan-awan, menyusuri garis langit beribu-ribu mil jauhnya. Ini adalah perjalanan panjang udaraku. Indonesia, oh, Indonesia. Aku datang padamu. Kalau saja bukan karena Nicky, gadis SMA, yang sudah jadi sahabatku selama tiga bulan di internet, aku mungkin tidak akan datang ke Bogor, kota yang katanya sebagai kota satelit Jakarta.

Aku masih ingat, email terakhir yang Nicky kirim : Bogor adalah kota di mana kami bisa berbahagia. Kota hujan. Kota yang penuh dengan pohon tua dan ratusan rusa di istana. Datanglah jika kau mau. Aku akan membuat kamu mencintai negeri leluhurmu.

Ya, itulah rahasia besarku, kenapa aku sangat ingin pergi ke Bogor. Nicky, gadis itu. Papa, Mama, apalagi Grace, tidak aku beritahu soal ini. Konyol. Bahkan Dave, bule dari LA, yang mendambakan gadis Perancis dan ingin bungee jumping di menara Eiffel.

Nicky, entah kenapa aku tertarik ingin menemui gadis itu. Indonesian girl. Aku tersenyum sendiri. Sepanjang hidupku, aku baru berpacaran dengan gadis Indonesia, ya, Grace itulah. Tapi, Grace bukan gadis Indonesia asli. Dia sudah multikultur dan jauh lebih Amerika ketimbang gadis Amerika sendiri. Dan aku merasa bosan berpacaran dengan Grace. Tak ada sesuatu yang bisa mengisi relung hatinya. Hampa. Semu. Seperti jika dia sedang menenggak bir, lalu mabuk sesaat, setelah dibawa tidur, saat bangun, semua selesai. Tak tersisa.

Aku rogoh kantung luar tas punggungku. Ada beberapa lembar email dari Nicky, yang sengaja aku print. Aku baca lagi. Ada satu surat yang membuatku terusik atau merasa terganggu: Kau beruntung bisa mendapatkan apa yang kau mau. Semua fasilitas tersedia. Tapi, sadarkah kau, bahwa uang yang kau dan keluargamu pakai, juga semua keluarga yang bekerja di KBRI-KBRI seluruh dunia, adalah tak sepadan dengan kontribusinya terhadap negeri ini. Kau tahu, betapa beratnya hidup di negeri leluhurmu, yang tak punya status dan kehormatan atau kesempatan seperti yang kau dapatkan. Kau dan keluarga dengan enak menikmati semua fasilitas dari negeri leluhurmu, yang sedang sekarat dan carut-marut. Jika kau lulus kuliah nanti, apakah terpikir akan pulang dan membangun negeri leluhurmu? Aku yakin tidak.

Ada yang mengganjal hatiku. Ada yang membuatku penasaran tentang Nicky, yang wajahnya saja aku tak pernah tahu. Aku coba surfing tentang negeriku, terutama tentang Bogor. Yang aku dapati seperti ini : Kota Bogor secara geografis terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Luas wilayah 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan, 68 kelurahan.

Itu saja. Aku pernah coba searching nama “Nicky”. Hanya ada satu nama Nicky yang populer, penyanyi rock “Nicky Astria”. Tak ada lagi. Berarti “Nicky”-ku adalah orang kebanyakan. Rakyat biasa. Apa dia perempuan? Aku pikir, iya. Aku bisa merasakannya dari kata-kata yang digunakannya. Pilihan katanya menggelorakan perasaan seorang perempuan.



***

“Ini istana Bogor,“ kata supir taksi. Dia meminggirkan taksinya di dekat trotoar. Sudah ada beberapa mobil berhenti. Aku belum mau turun dari taksi. Gila! Betul kata Grace dan Mama, bahwa kemacetan di kota Jakarta bukan lagi penyakit biasa, tapi sudah seperti kanker. Dari Soekarno-Hatta International Airport ke Bogor memakai waktu hampir tiga jam. Padahal jaraknya tidak lebih dari 70 kilometer. Lewat highway – supir taksi bilang tol Jagorawi – pula! Bagaimana ini?! Aku lihat, volume kendaraan tidak seimbang dengan beban jalan. Aku membaca di rambu-rambu, ada istilah “tree in one”, yang kata supir taksi itu untuk mobil-mobil pribadi. Dari supir taksi yang ramah, aku diberi tahu, bahwa orang-orang Jakarta lebih suka keluar dari rumah memakai mobil pribadi. Jika diandaikan sebuah keluarga mempunyai sepuluh mobil, berarti dari mulai ayah, ibu, anak bahkan sampai pembantu akan keluar memakai mobil masing-masing satu. Si ayah ke kantor, si ibu pergi arisan, si anak ke kampus atau ke sekolah, serta si pembantu pergi belanja untuk keperluan dapur. Untuk menghambat volume kendaraan, akhirnya diterapkanlah “tree in one”, agar mobil-mobil itu berfungsi baik, mengangkut penumpang dalam jumlah yang sesuai dengan bangku yang ada. Tapi, aku diperkenalkan lagi dengan “joki”; orang-orang yang berprofesi sebagai penumpang “tree in one”; untuk mensiasati peraturan itu. Wah, kreatif juga anak-anak negeri leluhurku itu.

“Bagaimana? Mau turun?”

“Sebentar, Pak,” kataku. Mataku melihat ke sekitar. Beberapa kendaraan berwarna hijau – kata supir taksi, itu angkutan umum! – berhenti sembarangan saja. Tidak peduli larangan stop atau malah lebih gila lagi, di tengah jalan! Supir-supir itu pasti tidak berpendidikan! Berhenti menurunkan penumpang di tengah jalan! Tidak di halte! Tubuhku lelah. Di angkasa dua puluh dua jam! Jet lag! Stress! Ingin marah, tak bisa apa-apa. Aku ingin tidur, tapi kepalaku pusing. Huh! Dimana kau, Nicky!

Aku melihat ke sisi kiriku. Pagar tinggi mengelilingi. Nun jauh ditengah-tengah, di antara batang-batang pohon besar, ada sebuah istana. Kata Nicky, itu adalah istana Bogor; tempat presiden pertama negeri leluhurku Ir. Soekarno, beristirahat. Kata Nicky lagi diemailnya, presiden kedua, Soeharto, tidak pernah beristirahat di istana ini. Ada lagi yang membuatku takjub, ratusan binatang bernama rusa dengan tenangnya berkeliaran. Bahkan beberapa ekor rusa menyembul di sela-sela pagar. Aku lihat beberapa keluarga turun dari mobil. Anak-anak mereka mendekati pagar dan memberi rusa-rusa itu makan. Aku jadi ingat email Nicky tentang rusa-rusa ini. Presiden keempat, Gus Dur, sering berpesta rusa di sini.

Aku rogoh saku. Aku beri tip. Supir taksi tampak gembira sekali. Tidak ada lima puluh dollar ongkosnya! Tidak ada masalah. Lalu aku buka pintu. Supir taksi membukakan bagasi. Ransel North Face digeletakkan di trotoar. Aku seret dan merapat ke dinding pagar. Beberapa orang sebayaku melintas. Ransel di punggungnya bermerek sama dengan ranselku. Wah, hebat juga! Aku betul-betul lelah.

Aku coba melihat ke balik pagar. Ratusan rusa bertebaran mengunyah rumput. Di seberang pagar ada sungai pembatas. Bening airnya. Beberapa ekor rusa turun untuk minum. Beberapa lagi menyeberangi sungai dan naik mendekati pagar. Anak-anak dengan tawanya yang riang memberi mereka makan sayuran.

Nicky, dimana? Di email terakhirnya, dia menyuruhku untuk menunggu di depan istana Bogor. Di trotoar. Sambil melihat anak-anak sedang memberi makan pada rusa. Dia akan datang memakai mobil berwarna hijau. Aku lihat tadi, begitu banyak mobil berwarna hijau. Kata supir taksi tadi, itu kendaraan umum. Semua yang ditulis Nicky sama persis dengan yang aku lihat sekarang. Aku lihat jam; pukul dua belas siang! Panas! Tapi tubuhku berkeringat; terasa segar. Sudah dua botol air mineral aku minum habis.

Aku mencoba memetik ranting daun dari pohon trembesi, yang menjuntai. Aku sodorkan lenganku melewati celah pagar. Mulut rusa mengunyahnya. Asyik juga. Di Kansas hal ini tidak pernah aku lakukan. Aku lihat di sebelah kananku seorang gadis dengan wajah ditutup kain – kata Mama itu adalah jilbab, pakaian khas orang yang beragama Islam- sedang membagi-bagikan sayuran pada anak-anak. Gadis itu seumuran Grace, membawa sekantung plastik sayur-sayuran. Walaupun aku hanya bisa melihat sebagian wajahnya, aku merasa pasti bahwa dia cantik sekali. Di belakangnya ada seorang junior high school, juga membagi-bagikan sayuran untuk makanan rusa. Aku yakin, anak kecil itu adik dari gadis berjilbab.

“Mau sayurannya?” tiba-tiba saja gadis berjilbab itu sudah berdiri di depanku.

“For Free?” aku kaget.

Si gadis tersenyum, “Yap! For Free! Gratis alias teu kudu mayar!”

Aku mengernyitkan dahi mendengar kalimat terakhir yang agak aneh di telingaku; gratis dan teu kudu mayar! Gratis, aku tahu. Tapi, “teu kudu mayar?”

“Sama saja artinya, for free!” dia tertawa.

Aku tersenyum, “Thanks!” Aku ambil beberapa ranting.

“Kapan datang?”

Tangan aku tarik lagi. Tapi mulut rusa sudah memakan sayurannya. Aku lepaskan sayuran itu. Aku tatap si gadis berjilbab. “You must be Nicky!” aku merasa surprise.

Dia tertawa.

Aku menyodorkan tangan; bermaksud berjabatan tangan. Tapi, Nicky menyatukan kedua telapak tangannya di dada dan tersenyum. “Selamat datang di kota Bogor,” katanya.

Aku gugup. Dia tidak menjabat tanganku. Apakah aku membawa penyakit menular? Tapi, dari senyumnya, aku yakin Nicky tidak bermaksud menghinaku.

“Pasti capek, ya?” tanyanya.

“Iya. Very tired!”

“Kenalkan, ini adikku,” Nicky mengenalkan anak kecil, yang masih membagi-bagikan sayuran ke anak-anak.

Aku tersenyum pada adiknya. Aku betul-betul kikuk.

“Ayo, kamu check in dulu!”

Aku mengangguk.

“Jalan kaki saja, ya.”

Walaupun aku capai, aku menurut saja. Aku sandang ransel di punggungku. Aku berjalan di sisinya. Tapi Nicky menjaga jarak, tidak mau terlalu dekat. Adik lelakinya berjalan dibelakangku; kesannya mengawal kami. Tapi Nicky asyik-asyik saja.

“Wajahmu nggak bule-bule amat!”

“Papa dan Mama asli Indonesia!”

“Iya juga, ya!”

“Adikmu…, ikut kita?”

“Yap!”

Aku menyeret kakiku, berjarak sekitar dua meter di sebelah Nicky. Kalau berjalan bersama Grace di Kansas, lain sekali. Kami biasa berpelukan. Bahkan berciuman bukanlah sesuatu yang tabu. Tapi, dengan Nicky, yang berjilbab. Aku merasa tidak pantas berjalan di sisinya. Aku jadi serba salah.

“Malu ya, jalan dengan aku?”

“Oh, no, no!” Aku kaget. Aku tidak ingin jauh-jauh datang ke Bogor, mengambang dua puluh dua jam di udara, hanya meributkan soal keyakinan seseorang. Aku sendiri bingung, memeluk agama apa. Papa dan Mamaku tidak pernah menyuruhku untuk memeluk agama apa pun. Aku perhatikan saat lebaran, Papa dan Mama ikut halal bihalal di Konjen. Begitu juga natal dan tahun baru. Agama kami berarti apa saja. Di kampus, hampir kebanyakan agamanya, ilmu pengetahuan.

“Ayo!” Nicky memasuki sebuah rumah tua. “Murah-meriah!”

Aku baca nama hotelnya : Wisma Pakuan – Home stay. Nyaman juga. Tidak berisik. Aku justru menyukai penginapan seperti ini. Terasa seperti sedang di rumah. Sepanjang hidupku, aku selalu berpindah-pindah dari satu apartemen ke apartemen lain. Di Kansas, aku tinggal di asrama, bersama Dave, yang kalau tidur mendengkur! Tak ada aturan apa-apa!



***



Aku berjalan-jalan di Kebun Raya, Bogor. Ini adalah paru-paru kota. Aku suka sekali. Di tengah kebisingan kota dengan keberadaannya yang kacau-balau, ada hutan dengan pohon-pohonnya yang sudah tua. Nicky berjalan disebelahku, agak menjauh seperti biasa. Dan adik lelakinya, berjalan di belakang; mengawal kami.

“Kamu janji siang ini akan mengajakku kerumahmu.”

“Oke!”

“Sudah jam satu!”

“Tapi, aku masih betah di sini! Kebun Raya ini bagiku seperti surga. Aku lupa dengan segala masalah yang ada di kotaku ini.”

“Tapi, kemarin kamu janjinya hari ini.”

“Kenapa kamu begitu ingin kerumahku?”

“Lantas, untuk apa pula aku terbang selama dua puluh dua jam dari Kansas ke sini?”

“Mengisi summer holiday-mu!”

“Aku bosan! Selama dua hari ini hanya melihat rusa Bogormu dan kebun Raya ini! Ditemani adikmu pula!”

“Aku tidak menyuruh kamu ke sini, lho,” Nicky tersenyum. “Kamu yang menginginkan liburan musim panasmu di sini. Aku hanya jadi guide saja.”

Aku duduk di bangku. Meminum air mineral. Angin sepoi menyejukkan hati. Mungkin aku sudah sinting. Jauh-jauh datang ke Bogor dari Kansas, hanya untuk melihat rusa Bogor dan kebun Raya. Tapi, Nicky semakin jadi magnet buatku. Semakin aku ingin pulang ke Kansas, semakin aku tak ingin meninggalkan Bogor. Ada yang kukagumi dari diri Nicky, yaitu keteguhan hatinya. Dia membuatku kagum dan harus menghormati atas segala sikapnya. Dia sama sekali tidak mau aku sentuh, walaupun hanya bersalaman atau untuk aku seberangkan, jika lalu-lintas sedang padat. Zebra cross di sini tidak jadi jaminan orang akan nyaman dan aman menyeberang. Tapi, Nicky lebih memilih meminta tolong adiknya.

Sore hari, dengan naik mobil berwarna hijau, yang ternyata lelucon Nicky, bahwa mobil itu memang angkutan umum, kami sampai di rumah Nicky. Rumahnya ada di bawah, di celah lekukan antara dua bukit. Kota Bogor ini berada di kaki gunung Salak. Rumahnya berhimpitan dengan rumah-rumah yang lain, tapi tidak terasa sesak. Banyak tanaman hias bergantungan dari tiang-tiang rumah. Kecil dan mungil. Halamannya tidak luas, hanya sekitar dua meteran.

“Mana orang tuamu?” tanyaku, karena rumahnya kosong. Hanya ada adiknya saja.

“Ayah dan ibuku sudah tidak ada. Kami hanya hidup berdua,” suaranya riang saja.

Aku terpana, “Kalian hidup berdua?”

“Iya.”

Adiknya muncul membawa dua gelas minuman teh manis panas.

“Bagaimana kalian membiayai hidup?”

“Kami dapat beasiswa. Aku juga nyambi jadi guide. Setiap aku berhasil membawa tamu menginap, aku mendapat komisi.”

Aku tercengang. Aku tak mampu berbuat apa-apa. Pertemuanku dengan Nicky membuatku seperti berada di dunia lain, yang tidak pernah aku rasakan. Ada nilai-nilai yang selama ini aku abaikan. Nilai kemanusiaan yang utuh, yang tak pernah aku rasakan di Kansas, bersama teman-teman di kampusku. Bersama dengan Grace, pacarku. Bahkan bersama Papa dan Mama. Uang begitu mudah aku peroleh dan aku hambur-hamburkan sesuka hati.

Saat pesawat lepas landas dari Soekarno-Hatta International Airport, perasaanku tak bisa aku gambarkan. Sulit untuk aku ceritakan pada kawan-kawanku di Kansas tentang segala yang aku lakukan bersama Nicky. Juga pada Papa dan Mama. Begitu berat meninggalkan Bogor. Begitu berat meninggalkan Nicky. Aku tidak tahu, apakah ini cinta? Ah, terlalu pagi. Yang hanya bisa aku ingat dari Nicky adalah keriangan dan kesederhanaan serta harga dirinya yang tinggi. Begitulah seharusnya seorang wanita, dia harus seperti pualam. Mahal dan tidak bisa sembarangan disentuh.



Diambil dari buku antologi cerpen berjudul “Addicted 2 U” yang diterbitkan oleh Forum Lingkar Pena.
thank's to ceritacinta.net.....



“Assalamu’alaikum, Ukhti!” suara melengking itu spontan membuatku mendongak. Tommy terlihat sumringah saat melihatku.

“Apa kabar nih? Lama nggak ketemu. Jadi kangen!”

Mulutku tercekat. Hari gini dia bilang kangen sama aku? Ugh. Rasanya aku ingin tenggelam ditelan bumi. Masalahnya saat itu aku tidak sendirian. Aku sedang bersama adik mentoringku. Masalahnya lagi, baru lima menit yang lalu aku mengisi mentoring tentang manajemen hati dan sikap. Nah, kalau sekarang aku disapa Tommy seperti itu kan jadi rumit. Bisa-bisa dikira aku punya skandal dengan ikhwan yang satu ini.

“Iya, liburan kemana aja, Ukh? Cerita-cerita dong!” Tommy masih nyerocos tanpa merasa bersalah sama sekali. Sementara itu aku senin-kamis menahan malu sambil menghindari tatapan adik-adik mentorku yang sesekali tersenyum nakal dan berdehem-dehem. Mungkin saat itu mukaku sudah berubah menjadi traffic light, merah kuning hijau. Tapi dia tetap saja cuek dan pasang innocent face.

Tommy adalah teman sekelas SD-ku. Enam tahun sekelas dengan nomor absen berurutan membuat kami lumayan akrab. Sering ngobrol, sering kerja kelompok, sering merancang ide-ide konyol, tapi sering bertengkar juga. Pokoknya dulu bisa dikatakan kami berteman baik deh. Waktu lulus SD, dia pindah ke luar kota. Tidak pernah ada kabar sampai tiba-tiba dia sudah satu jurusan, bahkan sekelas denganku di universitas. Tapi tentu saja semua sudah berubah. Paling tidak sekarang aku sedikit-sedikit juga tahu adab bergaul dengan lawan jenis.

Tapi, entahlah bagaimana dengan Tommy. Dia memang terbuka, suka bergaul, bercanda, dan ngobrol dengan siapa saja. Sepertinya sekarang dia juga sudah cukup paham. Sekarang kami sama-sama bergabung di rohis fakultas. Tommy sering juga ikut kajian umum di fakultas, sering terlihat kumpul bareng ikhwan-ikhwan mushala, sering ikut dalam kepanitiaan SKI, dan juga cukup sering menyebutkan dalil-dalil yang menunjukkan pengetahuan Islamnya cukup terakreditasi. Tapi untuk masalah ’centilnya’ ini, ah entahlah… .

”Kok diem terus sih, Van! Ngomong dong! Ngomong…!” Disuruh ngomong aku malah semakin kikuk. Apa lagi kalau mengingat nada suaranya yang mirip-mirip iklan operator telepon selular yang beberapa waktu lalu sempat populer, ”Ngomong dong, sayang..!” Weeit…!

”Iya, ya, liburanku biasa-biasa aja kok. Pulang cuma seminggu, belum hilang kangennya sama orang rumah. Kemari… nggak jadi deh!” aku nyaris saja keterusan bicara. Tadinya aku mau cerita kalau kemarin aku ketemu sama Dela, teman kami dalam hal gila-gilaan waktu di SD dulu. Wah, kalau tadi aku cerita, pasti obrolan nostalgia SD akan jadi panjang.

”Kemarin kenapa? Cerita dong… aku jadi penasaran nih.”

”Nggak usah, nggak penting kok! Anggap aja tadi aku nggak ngomong apa-apa”

”Uh… dari dulu kamu nggak berubah. Bikin orang penasaran.”

Aku cuma ngiyem mendengarnya.

”Eh, Van, Van. Kamu liat akhwat itu nggak?” Kali ini Tommy mengalihkan pembicaraan. Matanya mengarah pada seorang akhwat yang berbaju abu-abu di seberang. ”Emangnya kenapa?” Aku terpancing ingin tahu.

”Itu tuh, bajunya kok nggak match ya. Liat tuh, bajunya abu-abu, bawahannya hijau, jilbabnya item, eh… tasnya merah. Bagusan kan kalau roknya item dan tasnya apa gitu kek, yang penting jangan merah. Trus kaos kakinya itu lho, kok kuning. Aduh…!” Tommy sok-sok memberikan penilaian bak seorang desainer sambil memukul-mukulkan telapak tangan ke jidatnya. ”Payah ah, penampilannya! Kalau kamu hari ini sudah cukup match kok, Van. Bagus, bagus!” Tommy memandangi sekilas setelan biru yang kupakai.

Aku sudah tidak tahan mendengar komentar-komentarnya tadi. Siapa yang butuh komentar darinya? Kalau saja kami masih jadi anak SD, sudah kutonjok dia dari tadi. Hiiihhh!

”Plis dong, Akh! Penting nggak sih buat kamu? Kasian lagi kalau beliaunya denger kamu ngomongin dia kaya gitu. Bisa kehilangan pede. Lagian harusnya kan antum jaga pandangan dong!” jawabku ketus disertai tampang bete. Khusus kalau sedang bicara dengan Tommy kata-kataku jadi campur aduk, tergantung mood. Kadang pakai istilah akhi, antum, afwan, atau istilah-istilah Arab lain. Tapi kadang juga keluar aku, kamu, kasian deh lu, dan bahasa-bahasa gaul lainnya yang dulu biasa kami pakai.

”Emang nggak boleh ya komentar kaya gitu? Kalau aku malah seneng kalo ada yang ngeritik. Ah, wanita memang susah dimengerti.”

Aku menahan diri untuk tidak berkomentar sambil mengepal-kepalkan telapak tanganku di samping baju. Rasanya darahku sudah mendidih sampai ke otak. Melawan kata-katanya hanya akan memicu perdebatan yang sulit diramalkan endingnya.

”Eh, udah deh, aku pergi dulu ya.”

Tiba-tiba rongga dadaku terasa lega mendengar kalimat terakhirnya itu. Lega.

”Tapi Ukh, sebelumnya tolong liatin muka saya ada tip-exnya nggak?”

Saking gembiranya, aku langsung menuruti persyaratan untuk membuatnya menghilang dari hadapanku. Aku mendongak menatap wajah yang ditumbuhi sehelai jenggot itu. ”Nggak ada, kok,” jawabku.

”Makasih ya, Ukh! Tapi bukannya kita nggak boleh memandang wajah lawan jenis? Sudah ya, wassalamu’alaikum…!”

Tinggal aku yang bengong dan gondok habis. Ugh… kena deh! Awas ya!

***

“Assalamu’alaikum…” Sosok Tommy sudah muncul di depan kostku. Aku celingukan mencari teman yang mungkin dibawanya serta. Nihil.

“Waalaikum salam warah-matullah.. sendirian aja, Tom? Nggak bawa temen?” aku jadi kikuk. Serba salah. Setahuku kalau ada dua orang laki-laki dan perempuan maka ketiganya ada setan. Hiyy. Di sini ada setan dong!

Tommy sudah empat kali berkunjung ke kostku. Aku juga sudah selalu berpesan kalau dia harus mengajak seorang teman biar kami nggak ngobrol berdua. Tapi sampai sekarang dia masih suka nekat datang sendirian. Dan aku juga belum bisa mengusirnya dengan tegas. Nggak tega.

”Afwan, tadi cuma mampir karena habis beli jus dekat sini. Udah bikin tugas analisis konflik dan perdamaian, Ukh?”

”Udah, baru aja selesai.” Aku berusaha menghemat kata-kataku.

”Aku bingung nih, masalahnya gimana sih? Bisa minta tolong dijelasin nggak?”

Pertanyaannya bikin aku garuk-garuk kepala. Memaksaku untuk menjawab panjang lebar. ”Bisa nggak kalo nanya di kampus aja?”

”Tapi aku kan mau ngerjain nanti malem. Besok kita juga nggak ketemu di kampus. Padahal lusa harus dikumpulin.” Suaranya bernada kecewa.

”Emang nggak bisa nanya ke yang lain?!”

”Eh, kok ketus banget sih, Van! Aku kan udah bilang, mampir kesini karena kebetulan habis beli jus di samping kostmu, trus inget kalau ada tugas yang aku nggak ngerti. Jadi sekalian nanya. Malu bertanya sesat di jalan. Kita kan nggak boleh menyembunyikan ilmu yang kita miliki. Ya udah kalau nggak boleh.”

Tiba-tiba hatiku meluluh. Kena jebakan kata-katanya. ”Emang mau nanya apa sih?”

Tommy nyengir. ”Nah, gitu dong!”

Akhirnya terjadilah diskusi kecil kami selama hampir setengah jam.

”Makasih banyak, Vanti! Entar namamu kucantumin di daftar pustaka deh.” Tommy berusaha melucu.

Tapi bagiku yang sudah bete banget jadi tidak lucu sama sekali. Plis dong, Akh!

”Pulang dulu ya. Sampai jumpa. Mimpi indah ya! Bu bye..”

Gleg. ”Kok sampai jumpa sih? Pake bubye pula.”

”Eh, iya, afwan. Assalamu’alaikum…”

”Alaikum salam warahmatullah.”

***

Sepertinya belakangan ini Tommy menjadi sebuah masalah bagiku. Dan entah kenapa banyak kebetulan-kebetulan yang menyebabkan aku harus bersama dengannya. Misalnya pernah waktu jalan tiba-tiba kebetulan dia juga sedang jalan kaki dan tanpa sungkan-sungkan langsung mengajak ngobrol. Waktu beli makan di kantin juga ketemu. Tiga kali ketemu di toko buku. Ke perpustakaan juga ketemu. Di luar kebetulan-kebetulan itu, Tommy juga sering sekali mengirim sms, menelepon, dan menanyakan hal-hal yang sama sekali tidak penting. Suka curi-curi pandang, suka memujiku, dan hal-hal lain yang menurutku sangat menjengkelkan. Rasanya aku ingin beberapa hari cuti jadi orang yang mengenalnya, biar kalau ketemu lagi aku tidak perlu merasa begitu bosan seperti sekarang.

”Jangan-jangan kalian jodoh” Aku hampir tersedak waktu Ika tiba-tiba mengucapkan hal itu. Memecahkan keasyikanku menikmati makan siang di kantin Yu Jum.

”Uhuk… uhuk… hari gini ngomongin jodoh?!” aku buru-buru minum karena tenggorokanku tercekat.

”Emangnya nggak boleh? Kuliah sudah semester lima, umur sudah kepala dua. Kalau memang jodoh kan bisa segera…” Ika cengar-cengir melihatku.

”Astaghfirullah, ngapain sih ngomong kaya gitu, Ka? Jodoh itu rahasia Allah, dengan siapa dan kapan itu rahasia Allah. Nggak usah dipikirin pun toh kalau sudah tiba waktunya akan datang sendiri. Nggak bisa diundur dan nggak bisa dipercepat.”

”Iya, tapi kan kalau memang sudah siap maka makruh hukumnya menunda-nunda pernikahan.” Kali ini Ika mengedip-ngedipkan matanya centil. Membuatku serasa semakin ingin menghilang.

”Yee, siapa yang bilang sudah siap nikah?”

”Lho, kamu belum tahu ya? Tommy kan mau nikah muda! Jadi… jangan-jangan dia sudah punya calon. Siapa tahu…! Inget lho, kalau sudah ketemu jodoh dan mampu, maka makruh hukumnya menunda pernikahan.” Ika kembali bersemangat sekali membuatku jengkel.

”Udah ah… kamu bikin aku kehilangan nafsu makan aja, Ka! Kalau kamu berminat, bungkus deh buat kamu!” Ika hanya terkekeh mendengarnya.

***

Entah kenapa tanpa kusadari, obrolan dengan Ika itu menghantui pikiranku. ”Iya, jangan-jangan, jangan-jangan… oh tidak! Paling hanya aku yang ke-geer-an.

New sms! Handphoneku tiba-tiba mengoceh sendiri.

Ups, dari Tommy!

Vanti yang baik, tolong ya siapin surat izin pinjam tempat buat syura besok. Plizz, you are my only hope =)

Ih, apa-apaan sih ini kok minta tolong saja merayunya sampai maut begini. Nggak menghargai banget, masa ngomong sama akhwat masih tetap gombal-gambel kaya gini sih. Tiba-tiba pikiranku kembali melayang pada perkataan Ika siang tadi. Jangan-jangan…. Kadang sikapnya memang suka aneh sih, suka ngajak ngobrol lama-lama, suka memuji, suka sok kebetulan mampir dengan alasan beli jus. Padahal di dekat kostnya pasti juga ada yang jual jus, ngapain juga jauh-jauh beli jus sampai ke sini. SMS yang model begitu juga bukan barang baru lagi. Ihh.

***

”Hati-hati lho, Van!”

”Kenapa?” alis mataku terangkat refleks.

”Hati-hati lah… sama ikhwan kaya gitu!” tukas Evi, tetangga kamarku.

”Tahu nggak, kemarin Tommy ke sini lagi lho…”

”O ya?” kini mataku yang terbelalak.

”Hati-hati sama hatimu sendiri. Kan kamu sendiri yang bilang apa tuh… witing tresna jalaran suka kulina. Nah, kalau kamu tiba-tiba jadi suka sama dia gara-gara dia sering ke sini gimana?” Evi menatapku serius.

”Apalagi kalian sudah kenal sejak kecil kan?” pertanyaannya semakin menusukku.

”So what gitu lho…”

”Ya silakan ditafsirkan sendiri… aku cuma mengingatkan, setan itu cerdik bin lihai lho…”

Aku manggut-manggut.

”Harus bisa tegas!” tambah Evi lagi.

”Tegas? Maksudnya, kalau dia dateng lagi aku harus apa? Kalau dia sms nggak usah dibales gitu?”

”Iyalah… kalau dia dateng tuh, nggak usah dibukain pintu! Kalau sms nggak usah dibales. Kalau becanda nggak usah diladeni, pokoknya bersikaplah dingin!”

”O… gitu ya?”

***

Ternyata saran Evi cukup jitu. Tommy tidak lagi menjadi masalah bagiku dalam tiga minggu terakhir. Senangnya….

”New sms!”

Kuraih handphoneku.

Tommy!

Ass. Van, tidak saya kira, anti juga bisa bersikap tegas dan cool. Cocok dengan kriteria saya. Jadi, kapan anti siap menikah?

Pliss dong, Akh!

Tiba-tiba mataku memanas. Aku tidak sanggup bernapas lagi.

kisah kakak adik


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!

Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita

Hati-Hati Phising pada FACEBOOK


Well...sebuah saran yang mungkin sangat sepele bagi kamu yang suka ber-fesbuk ria.

Peringatan keras!

JANGAN SEMBARANGAN MELIHAT PROFIL FACEBOOK ORANG LAIN MELALUI BADGE ATAUPUN LINK IMAGE YANG DIPASANG PADA BLOG ATAU SITUS PRIBADI MILIK ORANG LAIN!!!

Kalau kita iseng jalan-jalan mengunjungi blog atau situs milik orang lain, kadang kita akan menemukan badge (lencana) profil facebook yang biasanya dipasang pada sidebar. Badge tersebut berisi foto, profil singkat, maupun status terakhir.
Memang ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh facebook. Melalui badge ini pun, kita bisa langsung dapat melihat wall pemilik badge ini dengan cara mengklik badge tersebut.
Atau beberapa contoh blog lainnya hanya memasang logo facebook yang kemudian di-link-kan pada wall mereka.
So...hati-hati jika anda ingin mengambil jalan pintas untuk melihat wall facebook pemilik blog atau situs ini. Bisa-bisa ini merupakan teknik phising.

Apa itu phising?
Phising merupakan plesetan kata fishing yang artinya memancing. Lho koq? Ya, artinya kita "dipancing" untuk menuju suatu situs tertentu (dan biasanya ini merupakan situs palsu).
Teknik inilah yang saat ini digunakan para netter nakal untuk mencuri akun facebook orang lain. Target mereka adalah: para penggila fesbuk yang sembrono.

Kita kembali lagi pada topik sebelumnya. Dari beberapa penelusuran, tidak semua badge yang dipasang pada blog adalah asli. Beberapa badge yang saya temukan me-link-kan kepada situs facebook palsu!
Secara tampilan, halaman utama (halaman login) facebook palsu tersebut memang amat sangat mirip dengan facebok asli. Bedanya? Silahkan lihat URL yang tertera pada address bar!

Lalu apa yang terjadi jika kita terpancing dengan situs ini?
Jawabannya hanya satu: Akun facebook anda akan dicuri oleh orang lain.
Ya, karena pada saat anda melakukan login menggunakan halaman facebook palsu ini, bukannya wall anda yang akan tampil, tapi malah akun anda kan dicuri!
Setelah berhasil dicuri, ya...si pembuat facebook palsu ini akan melakukan apa saja dengan akun anda.

So, waspadalah!

Di lain kesempatan, mungkin saya akan menjelaskan proses membuat facebook palsu ini hingga mencuri akun facebook orang lain, so...check this one out...

facebook dan kelemahan penggunaannya

Saat ini pengguna Facebook sudah berjuta-juta di dunia,,, data terakhir mengatakan Facebook merupakan Situs nomor satu diindonesia yang paling banyak dikunjungi,,,

Facebook bukan barang yang aneh lagi di telinga kita,,, hampir semua anak muda, bahkan anak SD pun sudah banyak yang memiliki Facebook, lalu apa kuntungan dan kerugian Facebook bagi usernya...

Keuntungan Facebook, kita bisa saling berkomunikasi dengan teman-teman kita, bahkan penulis pernah mendapatkan momen ketika menemukan teman yang sudah lama sekali tidak bertemu hanya karena Facebook,,,

Selain keuntungan, facebook juga memiliki sifat yang dapat merugikan user,,
mudah saja misalnya info tentang diri kita.. yang saya sayangkan disini banyak sekali orang yang membangga-banggakan memiliki jumlah teman yang sampai ribuan... mereka pikir itu adalah sebuah prestasi...

tapi tahukah kalian, dengan begitu informasi anda telah dimiliki oleh ribuan, anda pikir apakah dari ribuan orang tersebut mungkinkah ada seseorang yang memiliki pemikiran yang sedikit "jahat".. jahat disini bisa menggunakan informasi yang ada pada Profil anda untuk kepentingannya..

sang penulis pernah mencoba hal seperti ini,,, ternyata mudah sekali,,, mendaftar facebook dengan salah satu email... cari foto temen wanita yang cukup menarik melalui profil penulis sendiri,, dan pasang di profil yang dibuat,,, ternyata respon dari warga facebook yang penulis add banyak juga,,, mereka tertipu terhadap tampilan...

dengan banyaknya teman yang dimiliki, hal ini memudahkan pemiliki profil menyalahgunakannya, misal,, membentuk sebuah grup dengan iming-iming "Free CHIP Poker 100M".. didalam grup ini terdapat technique phising yang mengarahkan user untuk mengklik sebuah link ataupun sebagainya,,, jika sang pemilik profil memiliki teman ribuan.. maka akan ada juga ribuan anggota grup yang berhasil dibuat,,, dan semua angggotanya dikirimi pesan agar meminta teman2nya bergabung dengan grup yang sama...

ini hanya salah satu contoh saja "kenakalan" yang bisa dilakukan melalui Facebook. Masih banyak lagi yang dapat dilakukan..

Saran dari saya, jika anda aktif menggunakan Facebook
- Jangan terlalu gampang Approve teman di Facebook lihat Mutual Friendnya
- Jika anda sudah terlanjur memiliki Banyak teman, rubah data yang ada di profil anda.. jangan terlalu banyak mengumbar data yang sensitive.
- Sembunyikan email yang ada di facebook anda.. biarkan hanya anda saja yang dapat melihat email yang anda gunakan, rubah melalui pengaturan akun

sekian saran dari saya semoga membantu..

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN


Bahasa pemrograman di dunia ini banyak sekali,,, lalu bagaimana caranya kita bisa menguasai semuanya...

Kemaren ada seorang teman yang bertanya,, gimana sih rubah coding dalam C ke Java,,,hmmm.. bingung juga,,, berarti dia belum paham dasarnya pemrograman, semua pemrograman memiliki dasar yang sama.. yang membedakan hanya Syntax (cara penulisan),, dan hal lainnya (misalnya OOP)..

dasar Pemrograman hanyalah Input Data, Output Data, Perulangan, Seleksi, Fungsi, jika kita paham mengenai dasarnya itu,, ketika kita akan pindah ke bahasa pemrograman lainnya pasti kita nggak akan bingung, seperti kejadian yang baru saya alami,,

gak nyangka akan mendapat pelajaran tentang PHP, pertama kali ditunjukkan bagaimana mengeluarkan sebuah kata yang diangap sudah menjadi adat istiadat dalam belajar pemrograman yakni "Hello Word" cukup simpel ternyata...

echo "Hello Word"

yang saya tahu echo adalah perintah dalam Command Prompt Wind*ws untuk menampilkan tulisan.. lalu jika dalam bahasa pemrograman lainnya

C++
cout<<"HelloWord";


Java
System.out.println("Hello Word");

Pascal
write("Hello Word");

lalu syntax penulisan untuk menerima input dari user

C++
cin>>nama_variable;

Java
nama_variable=JOptionPane.showInputDialog("Masukkan sebuah angka");
jika dalam bentuk GUI..


lalu begitu pula dengan Perulangan, Seleksi, Fungsi.. semua dasarnya sama, hanya syntax penulisannya yang berbeda, jika kita sering mencoba maka entar juga bisa,,,

sekian ^^

reposted from pratomo-wijoyo.blogspot.com

Kaskus Membuka Jendela Informasi


KASKUS sebuah forum terkenal yang belum lama ini aku kenal,,,
sebenarnya sudah lama saya mengetahui KASKUS,, tapi belum begitu tertarik mencoba, sebelumnya saya masih aktif di Yahoo Answer, tapi entah mengapa ketika saat masa kuliah ini koq bisa aktif menjadi member KASKUS... mungkin karena iseng aja...

Pertama kali bingung ketika memakai KASKUS tapi lama kelamaan paham juga,,
seperti istilah-istilah yang sering digunakan kayak Cendol, Bata, Maho, CMIIW, hahaha sempet error sendiri ketika mengingatnya,,, pertama kenal Cendol tu ya itu ijo ijo,,, kata orang tuh,,, tapi sebenarnya Cendol adalah system GOOD REPUTATION, tidak sembarang orang yang dapat memberikan GRP (disingkat) dalam KASKUS hanya orang yang telah iso(yang masih belum tahu artinya), iso orang yang telah posting 2000+.

Biasanya saya lebih sering berada pada sub forum CS (Computer Stuff),, oh iya di KASKUS para Kaskuser(Pengguna KASKUS) biasanya saling memanggil dengan nama Juragan,,,, sempet ada seorang yang tanya,,, "Eh yang punya KASKUS itu namanya Agan yah...??" dalam hati ngakak banget nie.,,, ya apa daya,,, jelasin aja yang sebenarnya kalo yang punya tu ya bukan agan yang dia maksud, tapi Mimin Andrew Darwis

Pokoknya Pertamax, Maho, Cendol n Bata sekarang jadi makanan sehari-hari,,,

hehehehehe PERTAMAXX GAN.....!!!!


reposted from pratomo-wijoyo.blogspot.com

ANTIVIRUS UNTUK UBUNTU

Setelah ngubek-ngubek google,,, akhirnya dapat juga anti virus yang bisa jalan di Linux,, terutama Ubuntu saya, ada banyak sih sekitar tujuh,,, mungkin pertanyaan anda kenapa Ubuntu mesti diberi antivirus segala, kan gak ada virus yang jalan di linux, jawabannya adalaha hanya untuk jaga-jaga, menjalankan salah satu sifat saya "be Paranoid on Internet".

ok ini list Antivirusnya

1. Klamav/Clamav
link nya
link 2

2. Avast 4 Linux
link nya

3. Bit Defender
linknya

4. F-Prot
linknya

5. AVG 8.5 For Linux/Ubuntu
linknya

6. Avira
link nya

7. Ansav
link nya


sumber: KASKUS.US


reposted from pratomo-wijoyo.blogspot.com